Minggu, 27 Mei 2012

Artikel (Perencanaan dan Analisis Sistem Pada Proses Bisnis Produksi)

PERUSAHAAN SARI ROTI


PENDAHULUAN
PT Nippon Indosari Corpindo merupakan perusahaan roti pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi modern dari Jepang yang dimana dalam proses pembuatan roti kami memiliki strandarisasi yang sesuai dengan untuk mencapai kriteria halal, healthy (sehat), hygiene (bersih). Perseroan berdiri sejak tahun 1995 dan saat ini berkantor di Jababeka Blok W, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Perseroan merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha industri roti , kue dan jenis roti lainnya. Dalam menjalankan kegiatannya, Perseroan melakukan aktivitas usahanya dengan mendirikan pabrik roti, memproduksi, memasarkan dan menjual roti tawar dan segala jenis roti lainnya. Pada awal berdirinya, Perseroan mempunyai 2 lini mesin. 1 lini mesin untuk pembuatan jenis roti tawar dan 1 lini mesin untuk pembuatanjenis roti manis. Hingga sampai awal 2011 Perseroan mengoperasikan 11 lini mesin, yaitu 5 lini mesin untuk roti tawar dan 6 lini mesin untuk roti manis.

Tahun 2011, konsep pemasaran Perseroan tetap mempertahankan target pasar yang ditujukan kepada keluarga di Indonesia. Hal ini terlihat dari tema iklan Perseroan pada tahun 2011 bahwa "Sari Roti adalah makanan yang praktis dan sehat yang bisa dinikmati di mana saja serta kapan saja". Mulai dari pagi hari sebagai sarapan pagi, dalam perjalanan ke kantor, maupun pada saat waktu-waktu santai produk Perseroan dapat dinikmati oleh konsumennya. Demikian pula anak-anak keluarga Indonesia dapat menikmati produk Perseroan untuk bekal ke sekolah. Posisi produk Perseroan di pasar selama tahun 2011 masih tetap sebagai produk roti yang berkualitas, empuk, lezat dan bergizi.

Untuk melaksanakan konsep pemasaran diatas, Perseroan secara efisien dan efeketif menayangkan iklan-iklan produk Perseroaan di Televisi, media cetak, Radio dan media luar ruang. Media luar ruang merupakan salah satu sarana media yang pertama kali digunakan oleh Perseroan. Selain itu, Perseroan secara agresif melakukan kegiatan promosi-promosi seperti sponsorship pada acara olahraga (jalan sehat, sepeda/fun bike, futsal) dan seminar-seminar. Perseroan juga membuka kios-kios Sari Roti di lokasi wisata, antara lain di Snowbay Taman Mini dan Taman Buah Mekar Sari. Dengan adanya kios ini, diharapkan masyarakat semakin mudah menemui produk Sari Roti di tempat tempat wisata.

Selama 2010, Perseroan meluncurkan produkproduk baru sebagai upaya memberikan lebih banyak pilihan untuk memenuhi keinginan pelanggan. Produk yang diluncurkan adalah:
-          Sari Cake - Chiff on Cupcake Coklat
-          Sari Cake - Chiff on Cupcake Pandan
-          Sari Roti - Sobek Coklat Nanas
-          Sari Roti - Sobek Coklat Blueberry
-          Sari Roti - Krim Blueberry
Tahun 2011, Sari Roti secara sungguh-sungguh melakukan kegiatan promosi dengan menggunakan jaringan sosial media seperti Facebook dan Twitter. Website dan mobile website Sari Roti yang informatif untuk memudahkan konsumen untuk melihat aktivitas promosi, pesanan untuk membeli produk Perseroan, mendaftar untuk kunjungan ke pabrik (factory visit) dan juga digunakan untuk mengajukan menjadi mitra Perseroan seperti menjadi agen atau distributor. Sari Roti pun melakukan kegiatan promosi bersama Perseroan lain untuk meningkatkan penjualan bersama. Perseroan selalu memilih bekerja sama dengan Perseroan lain, yang produknya telah dikenal oleh masyarakat Indonesia. Pada kegiatan pengembangan produk selama tahun 2011, Perseroan telah memproduksi 6 varian baru yaitu:
-          Sari Roti Tawar Pandan
-          Isi Chicken Teriyaki
-          Isi Beef Barbeque
-          Sandwich Coklat
-          Sandwich Peanut
-          Chiffon Strawberry Cup Cake.

Berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan Perseroan, secara berkesinambungan dan konsisten terbukti berhasil meningkatkan Brand Awareness Sari Roti. Perseroan yakin dengan konsep pemasaran dan kegiatan pemasaran sendiri, Brand Awareness Sari Roti dapat semakin meningkat di Indonesia. Pada akhirnya Perseroan mampu meningkatkan penjualan dan dapat memuaskan bagi pemegang saham Perseroan.

PT. Nippon Indosari Corpindo mendistribusikan produk rotinya melalui  tiga kelompok saluran distribusi yaitu:
a.       Modern channel, yaitu minimarket, supermarket dan hypermarket.
b.      Traditional channel, yaitu pedagang roti keliling dari rumah ke rumah, serta toko-toko kelontong (toko P&D).
c.        Institution on, yaitu sebagai bahan baku untuk produk makanan lainnya.
Dan saat ini Sari Roti dapat dinikmati di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan sebagian wilayah Lampung dan Bali.

PROSES PODUKSI ROTI 



























DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris mempunyai tugas untuk mengawasi dan memberikan nasihat kepada Dewan Direksi dalam mengelola Perseroan dan menjalankan usaha sesuai dengan Visi dan Misi. Dewan Komisaris mengawasi Dewan Direksi agar selalu menerapkan nilai-nilai Tata Kelola Perseroan yang baik. Dewan Direksi mempunyai tugas utama yaitu mengelola Perseroan sejalan dengan Visi dan Misi agar dapat mencapai target yang telah ditentukan, sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Dewan Direksi bertanggung jawab terhadap penerapan nilai-nilai Tata Kelola Perseroan yang baik dari setiap kebijakan yang diambil Perseroan. Selain itu, Dewan Direksi juga mempunyai kewajiban untuk memberikan semua keterangan yang berhubungan dengan Perseroan kepada Dewan Komisaris.
Pengendalian Intern Perseroan melakukan usaha yang berkesinambungan dalam memperkuat Pengendalian Intern sebagai bagian dari usaha untuk mencapai Tata Kelola Perseroan yang baik. Perseroan telah mensosialisasikan program "Kode Etik Perilaku dan Bisnis" kepada seluruh karyawan. Seluruh pesan dan amanat manajemen dikomunikasikan dengan baik sehingga praktek operasi bisnis sesuai dengan nilai-nilai yang dianut Perseroan. Prosedur atau standar kerja didokumentasikan dengan baik dalam media yang dapat dengan mudah diakses oleh para karyawan, proses pengawasan atas pelaksanaan operasional Perseroan dilakukan oleh tiap-tiap departemen dan diawasi pelaksanaannya oleh Audit Internal dan Komite Audit.

MANAJEMEN SDM
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan sesuai dengan penerapan terbaik merupakan salah satu kunci dalam keberhasilan Perseroan. Total karyawan pada 31 Desember 2011 adalah 490 karyawan tetap. Perseroan menekankan pentingnya program pelatihan yang berkesinambungan, baik dalam hal pengembangan diri, perspektif bisnis dan manajemen, serta pengetahuan teknis. Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan kepada karyawan baik berupa pelatihan didalam maupun di luar Perseroan adalah :
-          GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedure)
-          Keselamatan Kerja (K3)
-          WIT (Work Instruction Training)
-          TPM (Total Productivity Maintenance)
-          Baking Training School
-          HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
-          Training
-          Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating Procedure) dari LPPOM MUI
-          Pelatihan Pajak
-          Kepemimpinan

MANAJEMEN RISIKO
Kegiatan bisnis Perseroan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memiliki risiko-risiko. Kajian risiko dilakukan oleh Dewan Direksi untuk menetapkan kebijakan yang tepat dalam pengambilan keputusan. Seperti halnya bidang usaha lainnya, bidang usaha Perseroan juga tidak lepas dari tantangan dan risiko secara makro maupun mikro. Risiko yang diperkirakan dapat mempengaruhi usaha Perseroan sebagai berikut:

1.      Risiko Usaha
Risiko yang berhubungan dengan kegiatan operasional. Kontaminasi atas produk yang dihasilkan Perseroan baik pada saat sebelum diolah (bahan baku), dalam proses produksi dan pada saat didistribusikan. Perseroan menghadapi risiko tercemarnya produk baik sebelum diolah (bahan baku), dan dalam proses produksi maupun pada saat di distribusikan ke konsumen. Kontaminasi produk akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan pelanggan terhadap Perseroan dan akhirnya dapat menyebabkan penurunan pendapatan Perseroan.
2.      Umur Produk yang relatif singkat
3.      Ketersediaan gandum sebagai bahan baku tepung terigu
4.      Ketersediaan pasokan energy
5.      Risiko pemogokan tenaga kerja
6.      Risiko ketersediaan suku cadang


SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar